dan ini tentang kita manusia.
yang akan selalu menjadi manusia.
yang tidak akan berubah menjadi setan atau malaikat.
bahkan seorang anak kecil seperti Mary Bell adalah manusia. jelas, dia bukan setan, bukan iblis. dia manusia. dia memiliki hati. dia hanya ounya kekurangan. seperti di film Despicable Me? ya, orang jahat pun punya sisi baik.
bahkan seorang Bunda Teressa pun adalah manusia. jelas, dia bukan malaikat, bukan bidadari. dia pernah lelah menghadapi manusia. dia hanya punya kelebihan.
kita, sama de, seperti itu.
kita baik. yeaaa, kita tau kapan harus baik di depan orang, kapan waktu untuk berpura2 di depan orang.
kita jahat. yea, kita juga tau kapan kita harus maki2 dan ngata2in orang di belakang. (kita semua pasti pernah seperti itu, rite?)
kelebihan dan kekurangan kita berjalan bersamaan, syukurnya seperti itu ya. makanya, kita juga harus tahu kapan kita maki2 orang di depanya, sekalipun itu menyakitkan. well, mungkin ga semua orang seperti ini, at least ini diantara kita aja, oke? kali ini ga ngebahas orang lain di luar kita, hehe.. ya, kita ini orang2 yang mau belajar jujur, sama diri sendiri aja. ga punya cita2 mulia untuk membahagiakan orang lain atau juga niatan ekstrim untuk menjelekkan orang lain, cuma sekedar pengen tau aja tentang diri sendiri.
diri sendiri ya?
yea.. saya.. sendiri...
sebaik apa saya? seburuk apa saya?
pertanyaan ini bisa berkembang jadi 'sebaik apa saya di mata orang lain dan seburuk apa saya'
tapi kembali lagi, itu urusan nanti!
urusan kita sekarang adalah soal baik dan buruknya kita.
sekarang saya baik karena saya mau membantu orang lain dalam mengerjakan proyek, saya baik karena saya menemani teman saya menunggu bus, baik karena membuatkan teh hangat untuk ayah saya, dan hal baik lainnya.
saya juga jahat sekarang karena saya mengabaikan orang lain, karena saya berbohong, dan hal jahat lainnya.
darimana saya tahu kalau saya baik dan saya jahat?
entahlah, hanya tahu saja.
bukankah kalau saya mengerjakan proyek tetapi ogah2an, saya menjadi tidak baik? saat saya menunggu teman saya, saya ga ikhlas? membuatkan teh hangat tapi sambil ngedumel?
bukankah kalau saya mengabaikan orang lain karena saya ingin membahagiakan diri saya dan mengutamakan diri saya sendiri, itu baik? kalau berbohong demi kebaikan apapun alasannya?
lalu darimana saya tahu kalau saya baik dan jahat?
entahlah, sepertinya saya mulai tahu.
jadi berbedakah yang baik dan yang jahat?
rasanya saya tahu.
kita berdua baik dan jahat, ya de? hehehe.
apa yang kamu bilang? bahwa kita sering merasa diri jahat karena ga sebaik itu?
yes, we are. tapi kita juga ga sejahat itu karena kita memang sebaik itu, kok.hehehe.
tidak ada salahnya dengan merasa diri jahat karena akan berujung pada introspeksi diri, semoga. dan tidak ada salahnya dengan merasa diri baik karena akan berujung pada pensyukuran diri. keduanya bersifat saling. saat lagi jatuh2nya, yang bisa membantu kita untuk berdiri adalah kelebihan kita. saat kita sedang tinggi2nya, yang mengingatkan kita adalah kekurangan kita. itu saja.
inilah rasanya ya, hidup.
semenarik ini, serumit ini, semenyenangkan ini, semenantang ini, seindah ini, sekejam ini, apalah yang bisa kita rasakan tentang hidup. ya, sehidup ini.
*thank u for a very nice chitchat with u, dear..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar