Selasa, 03 Agustus 2010

sayap tak terlihat

ini sebuah pelajaran kehidupan.

ini sebuah cerita seorang anak.

ini kesaksian sebuah manusia.


bagaimana rasanya berada di pinggiran jurang yang tiada pengetahuan mengenai dalamnya lantaran terpojokkan oleh manusia juga? manusia ini punya dua pilihan: mendorong balik manusia lain atau membiarkan dirinya jatuh ke sana. bukan opsi yang bagus sepertinya. oleh sebab itu manusia tidak memilih keduanya.

mendorong balik manusia lain berarti menyakiti manusia lain itu. menjatuhkan diri manusia berarti menyakiti manusia sendiri.

maka manusia terbang.
dan selesailah semua.
manusia tidak sakit, pun manusia yang lain.
justru
meninggi dalam keputusasaan, melega dalam tekanan, terlepas dari kedukaan, menyaksikan kebahagiaan.


*

kau lihat aku di atas? KAU LIHAT AKU DI ATAS??

AKU SELALU DI ATAS! peduli amat dengan segala yang bilang bahwa hidup seperti roda yang berputar dari atas ke bawah ke atas lagi ke bawah lagi.
kehidupan adalah aku. roda adalah aku.
AKU SANG EMPUNYA SAYAP. aku yang mengepakkannya, aku yang mengendalikannya.
AKU ADALAH MANUSIA YANG TERBANG, AKU ADALAH RODA YANG TERBANG, AKU ADALAH KEHIDUPAN YANG TERBANG,
maka aku tetap di atas.

sudahlah, bahwa kau tiada mampu menjatuhkanku.
kuberitahu satu cara untuk bisa mematikan aku: tembaklah sayapku.
tiada bergunalah itu semua, kau lihat sayapku saja tidak.



ya, dengan segala kesombongan yang ku punya, dengan segala asa yang kupendam, pun juga dengan segala kesempurnaan yang ku cita.


_sayapku, rahasiaku, kekuatanku_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar