Rabu, 10 November 2010

aku dan awan

aku memilih untuk duduk2 di teras.
dan membiarkan pikiranku kosong - yang tak bisa entah mengapa- tergoda oleh awan mendung di atas ku yang berjalan sangat perlahan -entah mengapa, mungkin dia betah menemaniku, atau dia sedang sengaja mencari tahu berapa lama aku bertahan menanti cerahnya matahari di baliknya-.

awan itu nyatanya memilih untuk duduk di awasku, sama seperti aku memilih untuk duduk di teras ini.

air kini turun darinya, yang berarti bahwa awan mendung akan semakin lama bersamaku.

aku memilih untuk masuk ke dalam, ya, terlalu dingin dan berangin di teras itu.
rupanya aku lebih ingin menanti cerahnya matahari daripada dikawani oleh si awan.



aku memilih, dan akan terus memilih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar