Rabu, 08 Desember 2010

ini untuk adikku yang kesepian...

mengenai kapasitas diri dan kualitas dari setiap masing-masing kita manusia, adalah beragam. mulai dari fisik, hati dan pikiran.

persetanlah dengan yang pertama, gue ga akan bahas kapasitas dan kualitas manusia dari segi itu, karena udah jelaslah ya, gue bukan pemuja orang secara fisik. ga munafik juga kalo demen sama yang fisiknya bagus tapi ya itu tadi ga sampe yang tergila2 segitunya *agak subjektif memang, tapi karena ini blog gue, jadi yaa, suka2 gue kan ya? ahahaa...*



langsung yang kedua aja, hati dan pikiran.

kalo yang ini, memang paling the best buat ngukur kualitas hidup manusia. hehehe.. selalu bangga, selalu terpacu sama kisah hidup orang2 yang punya hati dan pemikiran yang berkualitas. operasional dari berkualitas itu gimana sih, kayanya abstrak banget? apa indikator dari kualitas itu?? sepenangkapan gue, berkualitas itu kayanya gimanaa gitu *hahaha, tetep gabisa menjelaskan, deh, gaya2 pake definisi operasional*



(sebelumnya, kenapa hati dan pikiran dijadiin satu karena butuh dua2nya dalam memutuskan sesuatu)




okehlah gini, hati dan pikiran yang berkualitas, menurut gue: analoginya kaya karet gelang.


punya daya lenting yang tinggi. mau jatuh atau bangun, dia selalu ingat bahwa dia harus bangun dan jatuh. yang ingat bahwa dirinya adalah sebuah karet, yang ketika ditarik ke bawah, dia punya kekuatan balik dia punya daya lenting yang sama bisa juga lebih untuk ke atas; dan yang ketika ditarik ke atas, dia selalu ingat bahwa akan ada masanya dia kembali ke posisi awal. sama seperti karet gelang, bersahaja.

bentuknya kan lingkaran tuh ya, yang ga sempurna juga tapi menyatu deh tu sebuah karet gelang. dan ketika dia diputus, sengaja ga sengaja, bisa disambung lagi dengan bagian dari dirinya sendiri... sama seperti karet gelang, bahwa ketika hati itu harus rusak, hati itu sendiri yang memulihkannya. artinya, mandiri dan kuat.
apa artinya kuat? bukan karena tidak bisa disakiti, tapi karena bisa melalui yang sakit.

bisa ditemukan di mana kah karet gelang? dimana-mana. bisa ditemukan kapankah karet gelang? kapan saja. bisa digunakan siapa saja kah karet gelang? siapa saja... sama seperti karet gelang, yang sederhana namun seberguna itu untuk yang lain.


maka marilah belajar dari sebuah karet gelang yang tergeletak di samping laptop gue ini yang diam namun membicarakan banyak hal.


***


sungguh aku peduli sama kamu. seperti yang kubilang, "aku percaya kamu bisa tetap kuat hatinya. dan ketika orang lain percaya namun kamu sendiri malah mengatakan tidak, maka ga ada gunanya. percaya bahwa kamu punya kekuatan seluarbiasa itu,oke?? ga usah jawab 'oke' ke aku, tapi jawablah ke kamu."


mengenai air mata yang jatuh malam ini, syukuri, apapun alasannya, senangkah, sakitkah, sedihkah, marahkah, biarkan jatuh.
mengenai luka, siapa sih, yang tidak pernah terluka, entah terluka karena melukai atau terluka karena dilukai? kita semua pernah. kamu, aku juga salah satunya yang pernah... aku selalu benci mendengar orang yang melukai dirinya sendiri, tolong, toh kita sudah cukup terluka.
mengenai kematian, sudahlah jelas akan mengunjungi kita entah kapan, tanpa harus dipercepat kedatangannya secara sengaja. kamu mengerti maksudku ya...
begitulah, bahwa kita hidup berdampingan dengan air mata, luka, dan kematian. bukan untuk membuat kita lemah, tapi untuk menyadari bahwa kita punya kekuatan di dalamnya. di dalam air mata ada setumpuk syukur dan harapan. di dalam luka ada perjuangan. di dalam kematian ada kehidupan baru.



hey, tenangin diri ya? pasrah dalam berjuang, ya? berjuang semaksimal mungkin tapi ga usah ngotot, sertakan pasrah sebagai manusia. nanti ketika bertemu, semoga sudah bisa kujelaskan secara lebih nyata. untuk sekarang, cukup dengar dan cukup baca. mau direnungkan silakaaan, mau diabaikan pun pilihan kamu.

:)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar