Dua insan yg sangat luarbiasa kemudian melahirkan tiga orang anak yang (luar)biasabanget,hehe..
13april2009 kemarin,tepat 25taun mereka bersama.
Paginya,..
di ruang tv,mereka duduk saling bersandar di pundak dengan mesra (ckck) ,mereka berdebat mengenai kapan tepatnya jam2 siraman,akadnikah,resepsi,dan segala2 ttg pernikahan.heboh banget dan gatau deh akhirnya siapa yg bener.
peduli amat kapan tanggal2 tetekbengek itu dilangsungkan,toh formalitas doang.cuma supaya orang2 kerabat tau dan datang.
Ada yg lebih gue pedulikan,dan sepertinya mereka jg berhenti debat karena mengganti topik mjadi 'keluarga' yg kemudian dibahas bareng2 pas makan malem d hanamasa (pengen pamer aja klo mkn dsana,haha)..
Malamnya..
Di mobil..
Mama cerita dgn berapi2 ttg kekesalannya terhadap kolam renang 'the jungle'.(saking keselnya katanya mau dimasukin ke kompas.klo pengen tau keselnya kenapa,baca aja kompas tiap hari dan tar akan ada di salah satu suratpembaca.hehe..) Nah,kita jadi ikutan kesel tuh. Jadi suasana di mobil panas bgt dgn suara2 : 'AH,APA2AN TUH!!' 'MASA SIH??' 'RESE BANGET!' 'GA PROFESIONAL!?!' dll.
Di hanamasa.
Setibanya disana,heboh dgn pemilihan meja.
'Mau yg disini,eh tapi deket AC,papa pasti gamau'
'yg disini kok kegedean mejanya'
'yg disini aja mam!'
'ah,yg disana aja,yg ada sofanya'
di tengah2 perdebatan,mbak2nya tanya 'jadi,pak,bu,mau dimana?' tapi ga digubris. Akhirnya, 5menit kmudian kami duduk di yg bersofa. Tapi mbaknya nyela 'tapi klo utk berlima,mejanya ga cukup,pak,tar penuh dgn piring'
respon kami masing2 yg sangat tdk mengindahkan kehadiran piring2 nantinya,adalah:
papa 'gapapa mbak'
mama 'iyalah disini aja,enak bisa berdekatan'
gue 'biar lbh deket mba'
ade 'iya,biar seru!'
mas 'cukup2,di sini aja mba pokoknya'
dan bener aja,mejanya kepenuhan!hahahaha,sampe mau naro tutup panci aja bingung,mau ngambil mangkok malah kesenggol yg lain,mas2nya brapa x bokakbalik buat ngambil piring kotor,.(mgkn saat itu mbak2nya tersenyum penuh kemenangan 'udah gue bilangin kan?skrg ribet sendiri d.' hehe..
Lanjut, kami berdoa bersama. Dan keributan terjadi lagi : siapa yang mimpin doa. Hahaa.
“Mas aja ah, yang mimpiinn..”
“AAAhh, ade2 aja lah tuh!?
”Iiiihh,, kan mas yang paling tua, anak pertama”
”Iyaa, anak pertama dong yang doa!!”
”ayo, ah, cepet dong, mas!”
Dan terpilihlah dengan sangat cepat siapa yang memimpin doanya.. Dan begini kira-kira bunyinya (yang di-italic adalah doanya dan yang tulisan biasa adalah komentar spontan setelah kata-kata doa itu terlontar):
Tuhan, terima kasih karena Engkau telah mengumpulkan kami di sini bersama-sama untuk merayakan ultah pernikahan mamapapa yang ke25. (Mas diam sejenak, bingung mau ngomong apa, yang lain lirik-lirikan). Yaah, meskipun anak-anaknya ada yang malas belajar – refers to ade- (ade melirik mas dengan tatapan tajam dan berkata, “ yee.. ade belajar kok!!), ada yang main terus –refers to mas- (tapi sepertinya ade merasa kalo mas lagi ngomongin dia maka dia nyeletuk kesel, “ Ga!!! Mas tuh yang main terusss!!!” dan ditanggapi, “ih, iya memang itu Mas, kok, yee siapa yang bilang loe!”), ada yang males pulang lebih suka di Depok – refers to gue- (“yee, siapa yang males pulang?! Orang ade pulang seminggu sekali!”, kata gue), beginilah keluarga kami, mudah2an mamapapa selalu sehat, bahagia, dilimpahkan rezeki (kali ini kami kompak “amiiinn”) (diam sejenak lagi, mas bilang, “apaan lagi nih doanya?ada yang mau nambahin?”) Gue melanjutkan, semoga dikaruniai cucu yang sehat dan lucu-lucu (mas: “yeeee,,,, masih lama tauuuu!!! Gue kan belom mau nikah!”) Ade terus ngelanjutin, amin. (dia mah kerjaannya kalo ga protes dengan konten dari doa paling ‘amin2an’) Trus gue bilang ke papa, “pa, tambahin ga?”. Kata papa, “Papa laper” dan sesi doa pun selesai.
AHAHAHAHAHAHHAHAHA.... kaya’ begitu sesi doanya??????? Gue juga heran..haha
Dan kami segera melesat memilih-milih makanan yang akan digoreng, direbus, dan dibakar. Dimulailah sesi makan2nya dengan pembagian tugas yang sangat adil yaitu mas yang masak, kami berempat menikmati. Sangat adil, hehehe..
Di sela2 keseriusan kami menguyah, ada saja hal-hal kecil yang bikin heboh. (Untung kami adalah tamu satu2nya di hanamasa itu.)
Misalnya, kita ngomongin anak temennya papa yang cantik dan mas tadinya berniat untuk memacarinya. Ternyata cewe itu punya adik cowo, yang usianya ga jauh dari gue, dan gue pun langsung berminat untuk dikenalin sama papa. Mas trus ga terima, karena ga mungkin kan tar mas nikah sama cewe itu dan gue nikah sama adiknya?? Lalu tercetus solusi : kami akan bersaing, cepet2an siapa yang jadian terus menikah.
Atau, ketika ada mas-mas ganteng yang nganterin minuman, langsung deh heboh. (terus mas2nya ke-GR-an karena diomongin)
Atau, ketika kekenyangan.
“Nih, abisin nih!”
“iya, ntar, kenyang tau!”
“ya kalo ga, ya gasah diabisin lah”
“eh, ga boleh gitu. Coba liat tuh di kertasnya ada tulisan : makanan yang ada di atas meja adalah anugerah dan tidak boleh disia-siakan”
“yaudah, makanannya kita taro di bawah meja aja, jadi tidak sia-sia”
Tiba-tiba ada tamu yang datang (yaah,, kita bukan tamu istimewa lagi deh). Dan ternyata eh ternyata, tamu yang lain itu adalah tetangga persis sebelah rumah yang sampai tanggal 13April2009, kami sekeluarga ga tau siapa namanya. Kami hanya tau kalo tetangga itu punya kucing yang namanya ‘niki’ (bahkan kmi lebih tau kucingnya daripada yang punya!!!!) Dan dimulailah sesi ngomongin orang.
“eh, mama beru sekarang ini lho liat bapakibu itu”
”iya, ya, yang waktu itu mereka masih jadi warga baru tapi ga mau silaturahmi ke tetangga2 senior (buset)”
“iya, aneh banget deh itu ibunya. Masa waktu itu pas mama lagi jemur baju di atas, kan ada pembantunya trus bilang kalo ibunya(si tetangga itu) belum bangun, padahal itu udah jam10.”
“duh, masa sih? Semuanya pembantu yang ngerjain?”
“ya kan punya pembantu jadi dia bisa santai2 lah”
Terus mama senyumin ibu itu dan dia membalas dengan agak2 canggung. Taruhan kalo mama ga senyum pasti tu ibu ga akan senyum.
“Iya, waktu itu papa juga pernah tuh punya pengalaman buruk sama tetangga itu. Jadi waktu itu mobilnya papa minta mundur sedikit, eh, dengan tidak ada ramah-ramahnya,si bapak mundurin mobilnya.”
“yah itulah, makanya mamapapa selalu ngajarin kalian untuk sopan di rumah. Mamapapa Cuma bisa ngawasin kalian di rumah. Setelah kalian keluar rumah, mama kan bukan malaikat yang tau semuanya, ya mudah2an sih kalian menjadi orang-orang yang pernah diajarin untuk sopan lah ya..”
Kami bertiga mengangguk patuh. “iya, maaam”
Atau ketika kita ngomongin acara ‘Tukar Nasib’ tuh juga rame.
Atau pas berdebat soal mobil City yang akan dipake mama ke Dermaga atau mas ke Bandung.
Dan sebelum pulang mama ngebungkus 4ekor udang yang ga enak, menurut kami, dengan tissu untuk diberikan buat kucing-kucing yang suka nongkrong di depan teras kami. Ckckckck..
Lalu kami pulang..
Kami pun pulang. Di mobil, teteupp rame. Ngomongin zodiak.
____________________________________________________________________________________
gue teringat ada temen gue yang tanya : wah 25 taun, pesta besar2an dong? TIDAK sama sekali. Haha, ga pernah tuh gue merasakan pesta besar di keluarga kecil gue yang bahagia ini, mungkin malah bingung kali kalo ditanyain ‘mau dipestain gimana’. Ga tau sih, gue cuma pengen bareng mereka. Mereka kecil, tetapi luar biasa besar. Kecil karena cuma berlima. Tapi besar pengorbanannya, cinta kasihnya, ketulusannya, penghargaannya, penerimaannya, kejujurannya, pengertiannya, kemurniannya. Begitu banyak yang gue dapatkan dari keluarga gila ini. Banyak yang gue pahami tentang hidup dari keluarga sederhana ini. Banyak yang gue dengar tentang baik dan buruk dari keluarga heboh ini. Banyak yang gue pelajari tentang eksistensi manusia dari keluarga sableng ini. Banyak ragu yang terjawab lewat keluarga ajaib ini. Banyak suka dan duka yang hadir lewat keluarga kecil ini. Banyak sakit hati yang terobati lewat keluarga ceria ini. Banyak air mata yang mengering lewat keluarga hangat ini.
25 tahun pernikahan mamapapa, indah.
Perkawinan perak, katanya. Perak aja udah seindah ini. Gimana dengan emas?? Gabisa ngebayangin dan memang ga usah, cukup dengan menjalankannya, tar tiba2 ga kerasa kalo dah 50 tahun. Dan memang perjalanan menempuh perak dan emas nya lah itu yang indah.
-16 april 2009-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar