Sabtu, 12 Februari 2011

oh,

yang berbeda


adalah aku.


mungkin ini yang bertumbuh.


aku sebegitu inginnya.


*


astaga, betapa mata melas itu ga bisa aku lupakan, sekilas ada juga senyum manja yang tersungging itu, kemudian berganti menjadi mata penuh binar dan senyum kejahilan. bukan hanya senyum rupanya yang jahil, lakumu seolah mengundangku untuk tergelak.
kamu ingat saat air putih dingin itu hadir di depan meja kita? bukan air putihnya, tapi kamunya. bagaimana menceritakannya ya? sudahlah, ingatnku begitu fasih menjelaskan detilnya namun entah mengapa ga terungkapkan.
kamu ingat saat di depam kosanku dan terduduk di tangga? bukan menunggukunya, tapi kamunya. lelah? sini rebah.
kamu ingat saat kita berdiri di teras yang pemandangannya tikus dan mobil? bukan pemandangannya, tapi kamunya.


*

hari itu, 9 febuari, aku menjadi aku yang berbeda.

2 komentar:

  1. dalam keadaan apaa pun dan kondsii apapun yang penting kamu nya yah neng, sangat tulus@

    BalasHapus
  2. dalam kondisi apapun dan situasi apapun yang penting "kamu" nya yah neng....? ckckckckck... sangat bijak dan tulus sekali seprtinya, sangat beruntungnya si "kamu" itu

    BalasHapus