30 hari menulis surat cinta, eh? Olrait… kamu menantangku dengan sangat baik, di bidang yang aku ga mengerti: surat dan cinta. Disuruh 30 hari bahkan? Yang berarti 30 surat??!!
Pelajaran Bahasa Indonesia, tentang surat, ah aku Cuma tau adanya kop surat, pembuka, isi dan penutup. Surat formal dengan penomoran, lampiran, tembusan, hahaha, makanya kenapa setiap kepanitiaan waktu di kampus dulu, ga pernah aku mau di bagian kesekretariatan.
Pelajaran kehidupan, tentang cinta, beuh ini lagi. Apa yang kata orang, ga usah dimengerti tapi dirasain aja. Tapi ternyata cinta juga butuh pengertian. Padahal aku ga mengerti arti cinta. Aaah… muter-muter yang ga akan pernah ada ujungnya.
Tapi, okelah, semakin kita ga paham, semakin kita mau mencari tahu, semakin akhirnya dapat pemahaman atau malah bingung dan terus mencari. Dan aku sedang berada di tahapan bingung atas segala informasi yang bisa diolah tentang cinta itu.
Ditantang untuk bikin surat cinta. Tertantang. Oke, memang suka tantangan aja sih pada dasarnya ya, kalau ga sih ga akan serempong ini sampai bikin kalimat pembuka, hahaha…
Oke, dari mana gue harus memulainya? Mencontek dari hasil google, kebanyakan surat cinta diawali dengan … oh oke, ga boleh menyadur, syaratnya. Baiklah, selamat tinggal google. Kalau gitu, kalau diliat-liat dari beberapa surat cinta yang masuk ke redaksi kami (bhahahah, sombong) hmm, diawali dengan .. ga boleh juga ngopy dari situ? Oke, berarti kuncinya di orisinalitas ya… lebih gampangnya, yang gueeh banget deh… yauda, aku coba ya…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar