Rabu, 28 April 2010

sama seperti aku

yang ini untuk sesama pejuangku.
yang hebat.
yang kuat.
yang luar biasa.
yang mengagumkan.
yang lemah selemah-lemahnya.

ini untuk kita berdua, kawan.
kita berdua yang berjuang dalam harapan.
dan terus berharap terus berjuang.

ini kisah kita berdua, sahabat.
tema yang sama, hanya saja beda cerita. paham kan?

inilah kita berdua, sobat.
yang sama terus tersenyum dalam derita.
yang sama saling mengangkat saat sama terpuruk.
yang sama saling sayang dalam kehausan afeksi.

dan dari sinilah kita berdua tumbuh.
jadi dua sosok yang tegar.
yang sombong, yang bangga, yang puas.
ya, kita sombong, lalu kenapa? kitalah yang terhebat, sayang!
kita boleh bangga, yaa, siapa yang punya kisah serumit kita?
dan kita puas. hahah, untuk apapun yang telah terjadi sepertinya kamu sepakat kalau kita terbiasa untuk pada akhirnya puas dengan apapun yang terjadi. kita usaha, tentu. kita berjuang, kita terseok-seok, tersungkur, merangkak, hampir tidak pernah merasakan berdiri, dan seperti yang kubilang, bisa menikmati saja sudah puas. cukup.

inilah kita yang haus akan kebebasan.
yang meronta-ronta, namun tak terdengar, entahlah aku pun lupa apakah aku sudah menyuarakan atau belum. peduli amat!

dan disinilah kita yang sudah jenuh dengan segala yang terjadi.
cerita yang sama, alur yang sama, ...
tapi entah bagaimana, mungkin dengan kekuatan kita, kita bukanlah orang yang sama.
ya, proses yang membuat kita berubah.
menjadi superwoman.

benar-benar wanita yang super.
tahan banting.
lentur seperti karet.
ndableg sih, lebih tepatnya, kenapa juga kita malah mau dihadapi dengan situasi yang seperti ini-ini juga?



percaya ga, bahwa di dunia ini ada pilihan?
agak kurang percaya sih ya, setelah yang terjadi, hahah..
tapi menjadi sedikit lebih percaya ketika ada pilihan: bersahabat dengan kamu atau tidak, dan aku memilih untuk iya dan kamu pun demikian.

semua yang terjadi mungkin dirasa berat oleh kita.
tapi kamu meringankan, kamu tahu itu kan?

semua yang terjadi mungkin sesuka orang lain.
tapi dengan kamu, aku bisa sesukaku juga.

semua yang terjadi, mungkin semenyebalkan itu, setahi itu, sebrengsek itu.
tapi adanya kamu mematikan semua rasa negatif itu. tidak semati rasa itu memang, masihlah berasa yang anjing-anjing itu, tapi kamu membiusku, memberiku kesempatan untuk senang, kesempatan untuk menikmati, dan kesempatan untuk bersyukur.

kamu bikin aku tahu dan sadar, dunia ini adil kok!!

hai, sahabatku, pernah kubilang kan, bahwa yang paling menyenangkan adalah kita bisa belajar untuk dewasa didampingi kamu, sahabatku.
dan yam kamu semenyenangkan itu, kamu semanis itu, kamu sebaik itu, kamu serendahhati itu, kamu setabah itu,
kamu sebiasa itu - biasanya sih luar biasa-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar