disadari atau tidak, kita lagi sering bersama-sama nih.
lagi sering ngabisin waktu bertiga
(tanpa gue sakit pun yah, tapi karena gue sakit, jadi makin sering deh kalian nemenin gue, hahahaha)
mungkin inilah upsidedownsidenya kita ya. setelah dulu sempet ngerasa banget jauh, sekarang lagi sedekat ini.
dan, ya, gue, merasa sangat senang, sangat terharu dengan kebersamaan kita yang sekarang kali yah.
kebersamaan yang udah lain banget dengan kebersamaan yang dulu.
kebareng-barengan yang harus didapat dengan berusaha, ga semurah dulu.
kekitaan yang sangat berkualitas karena masing2 dari kita tetap dengan permasalahan masing2 tapi masih aja bela-belain untuk bisa bersama.
sering diisi dengan tangis, walau tetap dengan diiringi canda dan tawa.
apa artinya ini semua?
we're growing up, sists.
keinget semua bayangan tentang masa-masa jahiliyah dulu, yang belum ada duka yang sedalam sekarang penghayatannya.
ketawaaa doang isinya, begitu polos, lugu, berantem untuk ego masing2 (yang mana sekarang mungkin udah terlalu repot aja ya kalo mentingin ego masing2? hehe)
dan ya, kita sekarang naik kelas, naik level, masuk ke yang medium yang menjelang hard.
tetap menyenangkan, hanya saja semua kerasa lebih berat aja sepertinya, ya ga sih?
usia kronologis bertambah, pengetahuan bertambah, tanggung jawab bertambah.
dan usia mental kita membumbung jauh di sana, sebagai jaminan kalo kita bisa melewati semua rintangan dan tantangan.
kamu, yang galau terperangkap masa lalu (halah, sok tau banget gue, hahaha)
gue juga lho di sini. sama kayak apa yang gue tulis di blog sebelumnya, lo ga sendirian kok. ya? (kayanya ini proyektif deh, haha)
orang bijak bilang jadikan masa lalu sebagai pembelajaran.
hahaha. kita sudah banyak belajar, berarti eh? tapi tetep, belum boleh sombong yah..
masih akan banyak hari esok yang akan jadi hari lalu ketika kita sudah melangkahkan kaki meninggalkan hari ini.
"apa ya rasanya jadi trouble maker? gue pengen deh ngerasain jadi masalah. orang2 sekitar gue sekarang lagi pada heboh dengan masalah dan masalah, tapi setidaknya bukan guelah yang jadi masalah..."
gue harap sih, itu cuma sekedar celetukan frustrasi dari lo yah, karena sungguh deh, lo dah beruntung karena tidak menjadi masalahnya, kenapa malah pengen jadi masalah?
dan hei kamu, yang sedang galau menatap masa depan (ga kalah sok taunya yang ini, haahhaa)
sama kok, gue juga di sini galau menanatap yang akan datang.
dan seperti kata2 orang bijak yang bilang bahwa masa depan itu misteri dan lewat masa sekaranglah masa depan bisa terjadi,
maka sedang menjalani yang sekarang, betul?
gue ga terlalu tau apa yang lo alami akhir2 ini, tapi sepengetahuan gue, semuanya serba mengejutkan.
ya, kemarin pun gue dikejutkan kok. entahlah, seperti untuk sesuatu yang lebih baik, tapi tetap belum tau ke depannya gimana.
samalah seperti lo: pengen tau, menerka-nerka tapi ga dapet jawabannya karena hari itu belum sampai.
"salah ga gue menyenangkan hati?"
salah atau ga salah? jangan tanya ke gue ya, kalo ini sudah menyangkut kepada sebuah pilihan yang telah lo pilih.
mana yang harus disalahkan:
melakukan proses menentukan pilihan itu, atau
pilihan2 itu sendiri?
lalu untuk apa kita mempertanyakan kebenarannya?
menoleh ke belakang dan menatap ke depan adalah manusiawi untuk kita manusia.
manusiaaa... manusiaaa..
kitaa.. kitaaa...
diberikan anugerah berupa akal sehingga semua dianalisis?
diberikan anugerah berupa rasa sehingga semua dirasakan?
diberikan anugerah berupa hati sehingga semua yang luar biasa di atas itu bisa terjadi?
sejak gue sakit kemarin2, setiap tidur, kapanpun, pasti memimpikan kalian deh.
ada yang murni kita bertiga,
ada juga pemeran tambahan, itupun orang2 yang signifikan di hidup kita.
memimpikan hal-hal yang serba menyenangkan: teriak2an di mobil, chat2 gila di internet, ketawa2.
mimpi yang ga muluk, yang sesimpel itu, tapi melihat kondisi kita sekarang masing2 sih ya, hal2 itu tadi bener2 mimpi buat kita.
mimpi yang akan tercapai hanya dengan kekuatan hati.
ya, sulit lho, untuk bisa tersenyum tegar sekarang dan berat untuk mengisi ketakutan dengan kekuatan.
dan agar kita naik kelas lagi nih, misi yang ditargetkan harus terpenuhi adalah dengan saling menguatkan hati.
kebayang kan apa yang akan kita lakukan kalo kita bisa lewat tingkat kesulitan yang hard?
dengan kesombongan kita atas penaklukkan kita terhadap semua badai,
dengan tawa lepas dari semua tangis sebagai uang muka,
dengan pelukan erat namun tetap berjarak yang menemani hari-hari.
bahwa semua akan lebih mudah setelah itu, tapi itu nanti,
setelah kita lewati badai itu, setelah kita menangis, dan setelah kita berpelukan.
maka marilah kita terjang badai itu, nagislah kita habis2an bersama, dan berikan gue pelukan seperti gue memeluk kalian.
kita semua lagi serumit ini, bahkan lebih rumit dari tulisan gue ini,
tapi kalo dibaca2 lagi, pelan2, dihayati, kita akan sampai juga di bagian akhir tulisan ini kan?
ga sekedar sampai di bawah dengan cara di-scroll mouse nya,
ga juga dengan sekedar anggukan kepala setuju,
ga juga dengan suara2 haru "hau.. hauuu.."
tapi lebih dari semua itu, hati yang bergetar
karena telah merasakan setiap air di tubuh kita terus tertumpah untuk sesuatu yang berharga dan tidak sia-sia,
karena telah merasakan sakitnya hati yang terus teriris tapi ga pernah habis,
karena telah merasakan adem dari hadirnya kita untuk masing-masing.
ditambah dengan keyakinan akan hati yang semakin kuat karenanya.
dan untuk apa yang sudah terjadi dan akan terjadi,
sekarang ini,
gue menyayangi kalian, cha-nda.
(nama kalian kalo digabungin selalu bikin gue tersenyum deh, karena ngebayangin semua candaan yang paling seru yang bisa terjadi bersama kalian).
nb. ini bukanlah akhir dari tulisan gue.
apa sih ini? tentang kita ya? hahahah, emangnya kita se-sweet ini ya? hihihi.
BalasHapusyah, lo bisa menuliskan apapun yang segimana manisnya tentang persahabatan indah kita ini. tapi nih, disini *sambil megang dada*, yang bisa sebenernya ngerasain betapa berharganya kalian buat gue. :D
dan kita growing up. benar, ternyata persahabatan ini banyak skali berperan dalam pertumbuhan mental kita menjadi orang yang lebih dewasa. banyak masalah yang menyebabkan kita menjadi lebih bijak dalam menghadapinya.
all things happen for a reason :)