haha.. judulnya tuh ceritanya mau diasik-asikin gitu. bingung kan masa bisa sih, dangkal tapi mendalam?? Nah, makanya, inilah yang gue dapatkan dari perjalanan mudik Lebaran kemarin. hehehe..
*
Di jalan berangkat menuju Semarang, kami sempat istirahat dulu di sebuah rest area (lupa di daerah mana tapi, karena udah malam, hehe). Setelah selesai solat, ke WC, dansegalarupa, kami kembali ke mobil. Terus, rasanya kok lapeeerrr banget ya? hmm, soalnya tadi buka puasanya sedikit kali ya. Yaudah, akhirnya kami memutuskan buat beli popmie di pedagang asongan sepanjang rest area itu
Ade: "Paa, ini udah jadi pomienyaaa..."
Papa: "Okeoke.. yaudah, kita makannya sambil jalan aja ya, gimana?"
di mobil..
Papa: "sssllluuurrrppp.... alhamdulilaaaahh... enak banget yaa!! Ni berasa makan zupasoup deh...
all: HAHAHAHAHAHAHA... berlebihan aaahhhh...
*
Di Semarang, panas matahari menyengat banget deh,, huuffttt...
Papa: "dek, minta air putihnya de. ada di jok belakang..."
Ade ngambilin sebotol buat papa..
Papa: "glek,glek,glek.... wiiii.... serasa di iklan cocacola nih!mantaapp
*
Di Jogja, kami bermalam di sebuah wisma gitu. tadinya mau di hotel, tapi mahal (ahahaha..) dan penuh juga sih. Kami dapet kamar di lantai 3..
Ade (sambil membuka korden, menyaksikan pemandangan berupa atap2 rumah sebelah wisma) : "waaahh... bagguuussss....
*
Semua kalimat-kalimat yang dicetak miring bukan berarti melebih-lebihkan sesuatu yang sebenarnya biasa saja, juga bukan berarti menyindir sesuatu yang menurut kami kurang. Sungguh, ga ada niatan untuk itu. Kalimat-kalimat itu tercelos begitu saja, spontan.
Apa yang gue pelajari kemudian adalah betapa nikmatnya bersyukur
bisa merasakan makanan yang biasa menjadi luar biasa, bisa meneguk minuman biasa menjadi luar biasa, bisa merasakan tempat biasa menjadi luar biasa.
Sebenarnya, gue sebagai manusia pun juga begitu. . Gue pernah berharap untuk jadi sesuatu yang luar biasa. Seringkali mencoba untuk melakukan sesuatu untuk bisa dilihat orang, ngebet banget pengen bisa melakukan sesuatu yang besar, dan lain-lainnya. Tapi, kok itu ga membuat gue menjadi orang yang luar biasa ya, Gue malah merasa kalo gue jadinya biasa aja, karena semua orang juga seperti ini, pengen jadi besar, pengen terlihat kuat, keren, eksis, apalah itu..
sampai pada titik di mana gue menyadari, ga perlu seheboh itu kok, untuk gue merasa besar, keliatan, keren, eksis, gaul (halah)... dan bagaimana pada akhirnya gue merasa diri gue luar biasa, adalah ketika gue mau untuk menghargai sesuatu yang biasa..
Ya, banyak orang yang bisa seperti itu, tetapi masih sedikit orang yang mau seperti itu.
Ya kan? gue dapat pelajaran ini secara dangkal, yaaa, dari percakapan-percakapan sederhana seperti di atas. Tapi apa yang terkandung di percakapannya itu ternyata bisa sampai sedalam ini..ckckckckck...
=D
-27 september 2009-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar