Senin, 13 Oktober 2014

day 22



Aku diam-diam mencandu pemikiranmu. Jadi kalau aku sekarat, hanya aku saja yang kesakitan dan merana. Tidak perlu kamu. Aku haus dalam hasrat. Kalau saja bisa kulucuti semua isi kepalamu beserta isi hatimu. Karena keduanya sungguh elok berpadu. Sedari dulu. 

Kamu tahu bagaimana rasanya melayang? Kata teman-temanku, semakin berat dosisnya, semakin tinggi melayangnya. Itulah yang kulakukan. Membuka semuamu yang bisa kubuka dan kuhisap dan kusuntik dan aku ingin menyerap semua tentangmu. Lalu semua terasa begitu ringan. Tidak semua pemikiranmu bisa kupahami. Berliku malah tapi toh imajiku membimbingku. Tidak semua perasaanmu dapat kutangkap. Tipis dan bening sekali tapi toh keangkuhan merajaiku, merasa mampu merasakan aura. Lalu aku semakin tinggi membumbung. Entah ke mana berharap sampai di tempatmu. Sampai dengan selamat dan disambut dengan senyum bingungmu yang tak pernah berhenti bertanya, “mengapa mesti kamu?”

Hari ini entah sudah berapa frase kulalap dengan lahap. Membayangkan mengaliri seluruh pembuluh darah di sekujur tubuhmu. Membayangkan bisa masuk ke dalam kehidupanmu. Seutuhnya. Sebegini mengerikannya aku ketika aku mencinta ternyata. Makanya aku diam-diam.

*
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar