Sabtu, 07 Maret 2015

dari pasar ke pasar


1
Berlarian kami, tergopoh-gopoh
Kurang dari lima menit lagi kereta berangkat
Bisa jadi kami ditinggal
Aturan di Negara kami semakin ketat

2
Barang gembolan siap minggat tiga bulan,
Bungkusan nasi padang siap makan untuk siang dan malam nanti,
Kami jadi berangkat!
Kami jadi menorehkan perjalanan yang mengenangkan!

3
Peluit dibunyikan, tepat ketika pantat kami menyentuh kursi lumayan empuk berwarna abu
Hela nafas lega terhembus, seakan mengingatkan bahwa dalam perjalanan panjang ini,
beberapa kali pesonanya akan membawa hela nafas sekaligus detak jantung kami pergi sesaat,
sesaat hela berganti menjadi gelak tawa

4
Perkenalkan kami
Rombongan muda-mudi tidak tahu diri, yang dengan sesuka hati datang dan pergi menjelajah lanskap bumi,
Yang mempersiapkan diri dipermainkan kehidupan,
Yang ternyata tidak pernah siap juga dengan banyak adegan

5
Duduk terus dengan posisi 90 derajat selama kurang lebih sepuluh jam
Sesaat kami peduli, lalu memilih untuk mengeluh sakit hingga akhirnya menikmati
Seratus enam puluh lima ribu rupiah,
Membawa kami melintasi ujung ke ujung pulau Jawa.

6
Kebahagiaan punya banyak wujud
Dan kami memilih wujud yang paling sederhana
Dari pasar ke pasar
Kami memilih untuk gembira bersama

7
Perjalanan menjadi panjang bukan hanya dari jarak dan waktu, tetapi juga dari rangkaian cerita yang terajut
Perubahan rona matahari sempat mengetuk kami dari pinggir jendela
Pemandangan dari jendela kereta api selalu lebih dramatis dibandingkan moda transportasi yang lain, mungkin karena perspektifnya yang cantik
Pukul 14.10 waktu Pasar Senen yang dalam hitungan jam berubah menjadi pukul 00.45 waktu Pasar Turi

8
Waktu melesat
Hitungan sepuluh jam tidak lagi menjadi hal yang kami risaukan
Pertanda delapan hari ke depan mungkin sekali kami akan lupa hari
Kami memang muda-mudi masa bodoh yang menikmati masa mudanya

9
Terlunta kami di sebuah pelataran di dini hari, dan kami tetap masa bodoh
Dengan angin malam yang menguji, sebab kami lebih hangat
Juga dengan dinginnya ubin peron, sebab kami lebih hangat
Atau dengan senyapnya suasana stasiun, sebab kami lebih tenang

10
Perjalanan sepuluh orang bukan hal yang mudah untuk dituliskan satu per satu
Dengan masing-masing niatan perjalanan, yang mungkin saja tidak terungkapkan
Namun perjalanan sepuluh orang dalam satu kisah
Dari pasar ke pasar adalah awal.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar