Kamis, 28 Mei 2015

biarlah.sayang.kita.terjeda.jarak.dan.biar.rindu.yang.mengisi.jeda.itu.



Untuk: Satu sosok yang tertuju.

Di antara puluhan langkah tergesa yang kusaksikan, mataku tertuju padanya. Sepertinya aku sudah terbiasa memperhatikannya dari jauh. Maka, kalau diajukan pertanyaan, “Kemarin itu, kamu sering memperhatikanku ya?”, jawabanku adalah tidak… Tidak hanya kemarin, melainkan kemarin-kemarin hingga beberapa jam yang lalu saat mataku masih mampu menangkapnya.

Di antara kerumunan itu, mataku terus menerus mengejarnya. Kurasa otakku bersepakat bahwa tidak harus dengan langkah lari aku mengejarnya. Perlukah aku mengejarnya dan mendapatkannya? Kurasa sore tadi, aku lebih ingin menjaganya; sama seperti hari-hari yang berlalu. Bersama artinya menjaga.

Terlebih, meski aku belum lulus benar tentang jarak dan rasa, aku pernah paham bahwa raga bisa dinikmati oleh indera apapun. 'Aku tidak perlu menuntut untuk harus selalu merangkulmu, atau bersebelahan denganmu. Suaramu mampu menghanyutkanku, wangimu menenangkanku. Kali ini, di antara kerumunan sore, biarlah mata yang merasa.'

Di antara jejak kaki yang tipis tak terlihat, ternyata ada yang demikian menjejak di ingatanku. Aku ingat langkah cepatnya, aku ingat pergerakannya, aku ingat tampak belakangnya, aku ingat wajah yang dua kali menengok ke belakang sebelum berpaling menatap ke depan, aku ingat dia di sebelah kiriku, ... Semua sisinya membuatku merindukannya. Andai aku adalah elang dan dia kelinci, berlarian di antara semak belukar pun, dia tidak akan terlepas.

Satu sosok yang tertuju, di keramaian. Bukan pribadi yang mencolok sebab ia abu. Bukan pribadi yang ramai sebab lebih seringnya ia tenang dalam rusuhnya pikiran. Entah bagaimana, dia tertuju. Olehku. Dengan atau tanpa sengaja.

*

Terima kasih menyapu rinduku dengan lembut. Sekarang ia menumpuk di satu sudut hati. Bukan untuk dibuang, tetapi untuk didaur ulang.


Dari: Dua mata yang tidak berhenti memandang, bahkan dalam pejam. 


1 komentar:

  1. "Ada yang tidak perlu dikejar"
    "Apa yang tidak perlu dikejar?"
    Retoris sebenarnya, karena waktu itu sudah kusiapkan juga jawabannya

    BalasHapus