Satu momen ketika hening pun berbicara. Lewat senyumnya yang
sama sekali tak terlihat namun nyata terasa. Lewat deru nafasnya yang tak
terdengar namun halus terasa. Lewat degup yang disamarkan oleh jarak dan jeda
namun ada terasa. Lewat banyak pikir yang berseliweran, juga bayang-bayang yang
sesekali beberapa kali muncul.
Tak ada kata, selama beberapa menit. Detik di layar telepon
genggam terus bergerak, sementara aku tetap diam dengan inginnya beberapa bisa
tersampaikan.
Mungkinkah, dengan senyum yang tak henti di sini, dengan deru nafas yang berusaha diteraturkan di sini, juga dengan degup yang berusaha ditenangkan di sini? Bisakah menyampaikan apa yang inginnya kusampaikan?
Kita tetap hening. Hening yang tidak perlu dipecahkan.
Beberapa kata terucap darimu, “Aku menikmatinya.”
Lalu kita melanjutkan hening. Dan aku, yang sempat gelisah
dengan segala rasa dan pikir, menenang. Hingga apa yang harus disampaikan,
hanyut bersama hening. Lain waktu akan kubilang apa yang mau kusampaikan. Biar
kali ini aku ikut menikmatinya.
Bersamamu yang ada di seberang sana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar