Selasa, 07 Mei 2013

menginjakkan jari kembali


Aku kembali dari kepergianku yang tidak sempat kuberitakan. Ke mana saja aku pergi? Jauh, ke suatu tempat yang aku pun belum mengetahuinya secara pasti. Jauh, ke suatu tempat yang membutuhkan pengorbanan yang cukup berat, sebuah penerimaan diri.

Terhitung sudah lewat 9 bulan aku berada di duniaku yang baru. Sudah tidak terhitung berapa kisah yang kujalani, juga berapa kisah yang kulewati. Kisah-kisah itu beriringan. Tidak sedikit yang terekam kecuali dalam hati. Tidak banyak juga yang terekam kecuali dalam sebuah buku kecil teman setia perjalananku. Hingga pada akhirnya aku lebih terbiasa menarikan jemariku di atas buku itu, daripada memberanikan diri mengajak jemariku menginjak kembali tuts laptopku.

*

Tentang penerimaan diri, apa yang kuterima?
Ketidakadilan, ketidakpercayaan, kegagalan rencana jangka panjang, dan kekinian.

Ada satu yang tidak bisa dielakkan dari kehidupan. Kekinian.

Kekinian membawa banyak berita, baik dan buruk. Kita semua seharusnya memang pernah berada di saat itu. Kekinian tidak selalu membawa hal baru. Pun aku tidak mengatakan aku yang sekarang kembali adalah aku yang baru. Kekinian sejalan dengan perubahan. Maka aku yang sekarang adalah aku yang berubah. Menjadi lebih baru? Tidak tahu. Menjadi lebih baik? Menjadi lebih buruk? Entahlah, aku yang sekarang adalah aku yang berproses. Perkara hasilnya? Berharap mendapatkan yang baik.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar