Selasa, 15 Januari 2013

cerita lain



Perempuan sialan itu benar-benar membuatku muak hari ini. Tai kucing! Sepeser uang tidak dapat, apalagi segenggam harta lain yang kuimpikan akan kudapat hari ini darinya. Malah dapat nyeri di selangkangan dan beberapa memar kecil di kepala.

Bagaimanalah aku akan berfoya-foya hari ini…

Padahal sudah ada dalam bayangan hari ini aku akan mendapat beberapa ratus ribu, yang bisa kupakai untuk, ya seperti yang kubilang tadi, berfoya-foya, menikmati hidup, sobat! Kalau kau tau perjuanganku untuk hidup sehari saja, maka kau akan tau rasanya mensyukuri nikmat satu hari itu. 

Tidak usah terlalu muluk untuk punya cita-cita. Kalau pun kau sudah punya, hempaskan saja cita-cita itu. Mustahil lah bisa mendahului masa depan. Ya, kalau kau saja tidak bisa hidup untuk hari ini, mana bisa kau berandai-andai untuk bisa hidup lebih lama dari sehari? Aku sih, tidak suka dengan kalimat pujangga itu “aku ingin hidup seratus tahun lagi”. Tidak realistis! Apa benar ada orang yang hidup seperti itu? Kalau aku tidak berhasil lari dari gebukan orang-orang di angkot tadi, jangankan seratus tahun lagi, dalam tempo seratus menit saja mungkin aku pergi selamanya. Kenapa aku tidak bisa jadi pujangga dengan sloganku “aku ingin hidup lagi hari ini”?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar