Perempuan
sialan itu benar-benar membuatku muak hari ini. Tai kucing! Sepeser uang tidak
dapat, apalagi segenggam harta lain yang kuimpikan akan kudapat hari ini
darinya. Malah dapat nyeri di selangkangan dan beberapa memar kecil di kepala.
Bagaimanalah
aku akan berfoya-foya hari ini…
Padahal
sudah ada dalam bayangan hari ini aku akan mendapat beberapa ratus ribu, yang
bisa kupakai untuk, ya seperti yang kubilang tadi, berfoya-foya, menikmati
hidup, sobat! Kalau kau tau perjuanganku untuk hidup sehari saja, maka kau akan
tau rasanya mensyukuri nikmat satu hari itu.
Tidak
usah terlalu muluk untuk punya cita-cita. Kalau pun kau sudah punya, hempaskan
saja cita-cita itu. Mustahil lah bisa mendahului masa depan. Ya, kalau kau saja
tidak bisa hidup untuk hari ini, mana bisa kau berandai-andai untuk bisa hidup
lebih lama dari sehari? Aku sih, tidak suka dengan kalimat pujangga itu “aku
ingin hidup seratus tahun lagi”. Tidak realistis! Apa benar ada orang yang
hidup seperti itu? Kalau aku tidak berhasil lari dari gebukan orang-orang di
angkot tadi, jangankan seratus tahun lagi, dalam tempo seratus menit saja
mungkin aku pergi selamanya. Kenapa aku tidak bisa jadi pujangga dengan
sloganku “aku ingin hidup lagi hari ini”?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar