Seperti anggrek, ia meminta kata-kata.
Tidak sepert anggrek, ia rimbun.
Ketika anggrek berbunga satu-dua, bunganya tumbuh tak beraturan di balik dedaunan. Ketika bunga anggrek mengundang decak kagum dari keramaian, bunganya berkembang rupawan sendiri di taman surgawinya. Dan ketika satu-dua bunga anggrek harus layu meninggalkan batang anggrek yang mengering, bunganya menebar aroma wangi yang membuat orang bertanya-tanya dari mana asalnya.
Kepalanya, taman surgawinya. Ide, cita, dan kebebasan berkeliaran dengan riangnya.
Mulutnya, ladangnya: apa yang ia tanam, itulah yang ia tuai. Tak sedikitpun keburukan ia niatkan untuk tumbuh. Jikapun ada setitik keteledoran sebagai manusia, segera ia bangun orang-orangan sawah pengusir hama. Ia bangunkan orang dalam dirinya.
Taman dan ladangnya berbahagia.
Ia tahu benar bagaimana menjadikannya berbahagia.
Teruslah berbahagia. Selamat ulang tahun.
-dari seorang tetangga yang hampir selalu melongok pada hijaunya rumput yang ada di pekaranganmu-
.gambar dari google images.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar